Postingan

QUOTE 5

Tak apa jika langkah kita belum menemukan muara yang dipinta. Setidaknya kita sudah berusaha. Terus yakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja, semua akan menemukan jawab yang tepat pada waktunya. -Ade Puspita Ningsih-

QUOTE 4

Bersyukur membuat kita lebih memaknai arti bertumbuh dan menghargai setiap proses yang tercipta.  Mengeluh hanya akan membuat kita semakin memojokkan diri, menganggap setiap proses tidak berarti dan enggan untuk memulai kembali. -Ade Puspita Ningsih-

QUOTE 3

Kita bahkan tidak pernah menduga, bahwa apa yang dulunya menjadi ketakutan nyatanya sudah terlewati, apa yang dulunya tidak berani kita perjuangkan, nyatanya telah berada di genggaman, apa yang dulunya dirasa mustahil, kini telah mengisi lembar cerita yang sempat nihil. Semua proses memang tidak akan serta merta tampak begitu saja, ia layaknya benih buah yang akan kita nikmati hasilnya di kemudian hari, manis tidaknya semua adalah bagian dari pembelajaran. -Ade Puspita Ningsih-

QUOTE 2

Kita hanya butuh berdamai dengan keadaan, melepas segala penat dengan syukur tak kesudahan. Setelah kita berusaha berdamai dan selalu bersyukur, percayalah semua akan dicukupkan dan ruang menerima segala kurang serta memperbaiki segala yang patah akan dibukakan. -Ade Puspita Ningsih-

QUOTE 1

Saat apa yang ingin kamu gapai terasa sulit, jangan menyalahkan diri dan pikiran yang rumit. Allah ingin melihat usahamu lagi, maka jangan menyerah bila di satu jalan kamu merasa terhimpit, proses mu sedang dibentuk sedikit demi sedikit. Percayalah, akan ada buah dari kesabaran dan ketangguhanmu. -Ade Puspita Ningsih-

PUISI | PILIHAN

Pilihan Karya : Ade Puspita Ningsih Laku mengalun membelah undakan Setiap gerik melirik kepundan Pembayun bertindak melakar harapan Satu dua memandang berkeriapan Tabuh menggegar sudut jalanan Dipangku batin bersama kesan Hendak menoreh lepas jeratan Menjejak lakon dibawa badan Bukan untuk jadi junjungan Asap dupa timbul dari erangan Rupa layung jadi persaksian Gugur berahi sebab putusan Menjaga segala dari rauman Jadi wajah di persinggahan Senda sejenak ambil putusan Begitu nian jadi pilihan  Mendapat kawan dan juga lawan Ada turut dan pertentangan Dahulu tak luput dari buaian  Tuah Emak jadi pedoman  Jadi pemimpi berkejauhan Jadi pemimpin berbilang rawan  Tegap rusuk kan jadi dahan  Kokoh marwah beri gubahan Pekanbaru, 7 Februari 2024

PUISI | PULANG

Pulang Karya : Ade Puspita Ningsih Di pangkuan ilalang yang teduh Muram tawa terseduh Canda dan luka terbasuh Tempat berpijak utarakan keluh Dari riuhnya rantau tersuguh Pintu berpulang melepas gaduh Dari ruang tempat bersimpuh Jendela udara yang aduh Tempat pertama kalinya aku luluh Dari fana dunia yang bangun dan jatuh Hendak kemana aku berlari riuh Kampung lah pulang ku paling jauh Pada Emak dan Bapak, aku terenyuh  Mimpi dan langkah yang jauh Ingat dimana aku mengenal kawan dan musuh Secuil harap pada kampung ku yang masih utuh  Tetap jadi dermaga tempat akhir aku tumbuh dan runtuh Pekanbaru, 23 Januari 2024